Penanaman Pendidikan Karakter Bercirikan Agama Buddha di Sekolah Buddhis
Abstract
This study aims to describe the implementation of character education based on Buddhist values in Buddhist schools. The research adopts a qualitative descriptive approach involving school principals, teachers, parents, and students as subjects. Data were collected through interviews and observations, and analyzed using the interactive model of Miles and Huberman, which includes data reduction, data display, and conclusion drawing. The results show that the implementation of character education in the school has been carried out optimally through the curriculum, habituation activities, collaboration among stakeholders, availability of facilities and infrastructure, and the role of educators. The character education based on Buddhist values refers to the three fundamental aspects of Buddhist religious education: Pariyatti (theoretical knowledge of the teachings), Patipatti (practical application), and Pativedha (realization or spiritual enlightenment). These three aspects serve as the foundation for shaping students’ character to be religious, tolerant, and morally upright.
Downloads
References
Arends, R. I. (2012). Learning to Teach. New York: McGraw-Hill.
Aunurahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Dharmawan, I. W. (2019). "Model Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Buddhis di Sekolah Dasar Buddhis". Jurnal Pendidikan Karakter, 9 (1), 22–35.
Karsan & Sulan. (2014). Buku Guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti SMP Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Karsan. (2014). Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti. Jakarta: Direktorat Pendidikan Agama Buddha, Ditjen Bimas Buddha, Kementerian Agama RI.
Kemendiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kristiyani, A. (2014). Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Bahasa di PG-TPA Alam Uswatun Khasanah Sleman Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Karakter Tahun IV Nomor 3 PP 252-263.
Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.
Lickona, T. (1991). Educating for Character. New York: Bantam Books
Margolis, J., & Deuel, A. (2009). Teacher Leader in Action: Motivation, Morality and Money. Leadership and Policy in Schools, Vol 3 No 3 PP 264-286.
Mazid, S., Prasetyo, D. (2020). Nilai –Nilai Kearifan Lokal Sebagai Pembentuk Karakter Masyarakat. Jurnal Pendidikan Karakter. Tahun 10 Nomor 2
Miles, M.B & Huberman, A.M. (1984). Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi
Moleong, L.J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Murdiono, M. (2017). The Education of the National Character of Pancasilain Secondary School Based on Pasantren. Cakrawala Pendidikan. XXXVI Nomor 3 PP 423-434
Muryawan, I. M., & Santika, I. K. (2021). “Implementasi Tiga Pilar Pendidikan Agama Buddha dalam Meningkatkan Karakter Siswa”. Jurnal Dharmavijaya, 18(2), 54–65.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Rohiat. (2008). Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik. Bandung: Refika Aditama.
Rohiat. (2010). Manajemen Sekolah. Bandung: Refika Aditama.
Rohidi. (1992). Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Sadtyadi, H., Kartowagiran. B. (2014). Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Guru Sekolah Dasar Berbasis Tugas Pokok dan Fungsi. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Vol 18 No.2 PP 290-304
Sanjaya, W. (2016). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Savage,V.T. & Armstrong, D.G. (1996). Effective Teaching in Elementary Social Studies. London: Pretice- Hall.
Saxena, D., Singhal, D., & Patel, M. (2015). Comment on Student Teacher Research: A Dilemma Between Power, Ethics and Morality. Indian Journal of Ophthalmology. LXIV (1), PP 76-77
Schein, E. H. (1997). Organizational culture and leadership (2nd ed.). San Francisco: Jossey-Bass.
Setiawan, D., & Sitorus, J. (2017). Urgensi Tuntutan Profesionalitas dan Harapan Menjadi Guru Berkarakter. Cakrawala Pendidikan XXXVI Nomer 1 PP 122-129
Singamurti, M. (2019). Analisis Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Agama Buddha di Tingkat SMP. Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis Vol 6 Nomor 1 PP 51-64.
Singamurti, M. (2020). Pengembangan Instrumen Penilaian Model Two-Tier Multiple Choice Question (TTMCQ) pada Materi Pancadharma. INFERENSI: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan. Vol.14 No.1. PP 97-120
Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugihartono, A. (2020). “Internalisasi Nilai-Nilai Buddhisme dalam Pembentukan Karakter Siswa”. Cakrawala Pendidikan, 39(1), 103–112. https://doi.org/10.21831/cp.v39i1.29247
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatid dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharjana. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.
Sunendar, D., & Wibowo, S. (2020). “Implementasi Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Berbasis Agama”. Jurnal Manajemen Pendidikan, 11(2), 134–145. https://doi.org/10.21831/jmp.v11i2.31540
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wening, Sri. (2012). Pembentukan Karakter Bangsa melalui Pendidikan Nilai. Jurnal Pendidikan Karakter TAHUN II Nomor 1 PP 55-66
Yamin, M. (2017). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.
Yanti, R. & Purwanto, E. (2021). “Implementasi Nilai-nilai Buddhisme dalam Pendidikan Karakter Peserta Didik”. Bhinneka Guru: Jurnal Pendidikan Multikultural, 2(2), 105–114.
Copyright (c) 2025 Kabul Praptiyono, Mirrah megha Singamurti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Copyright © 2019. Published by STTIK Kupang - Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH). All Right Reserved.